Rabu, 03 Agustus 2016


LEPAS NARKOBA DENGAN AGAMA ALLAH SWT

Assalamualaikum Wr Wb

Mau sedikit berbagi tentang perjalanan hidup saya. Saya dari kecil sudah di didik agama, bahkan pernah nyantri di Pondok Pesantren. Tapi entah salah pergaulan atau memang dasar sayanya yang bandel, hidup saya selalu jauh dari agama, sholat tidak pernah, puasa apalagi, kebiasaan buruk semua pernah saya lakukan, berbohong, berkelahi, mabuk-mabukan, bahkan narkoba. Seolah saya lupa betapa nikmat Allah SWT begitu berlimpah mengalir sepanjang hidup saya yang seakan saya lalikan begitu saja. Bahkan kebiasaan Judi, Mabuk, dan Narkoba itu terbawa sampai saya menikah. Hingga terjadi sebuah kejadian yang sangat memukul dan menyiksa batin saya sangat pedih.
Suatu hari di hari rabu sore hari, entah apa yang ada di otak saya, hanya karena masalah kecil, saya melakukan tindakan yang tidak sepantasnya saya lakukan kepada istri saya tercinta, yaitu KDRT. Sontak kejadian itu langsung terdengar orang desa dan memutuskan untuk meneruskan perkara ini kepada pihak Kepolisian. Sangat kelam rasa hati saya saat itu, terbayang penjara, kehilangan anak istri, orang tua kecewa dan hal jelek lainnya. Tapi ternyata Subhanallah, ini ternyata Kekuasaan Allah, ternyata banyak keajaiban yang saya dapatkan di kejadian Rabu kelabu itu, begini sedikit cerita singkatnya.
Setelah saya sampai di Polsek ST, saya langsung di sidik oleh seorang anggota Polisi bernama Brigadir C.D, banyak pertanyaan yang beliau tanyakan dan harus saya jawab jujur, sampai pada pertanyaan “Apakah Kamu Pemakai Narkoba?”, karena takut bercampur bingung, akhirnya saya jawab jujur “Iya Pak, saya sering Pakai Sabu-sabu”. Perasaan saya tambah takut bercampur pasrah waktu itu. Tiba2 beliau berkata “Ini ujung pangkal KDRT yang km lakukan tadi, kamu ini Islam pernah Sholat gak?”,, dengan masih takut saya jawab “Tidak sama sekali pak”. Selangkah kemudian beliau menyuruh saya masuk ke dalan sel berukuran sekitar 10 meter persegi, dan dikunci dari luar. Beliau tidak langsung meninggalkan saya, tetapi sempat berdiri sekitar 5 menit dan berbicara kepada saya dari luar pintu penjara, ini adalah kata-kata beliau yang masih saya ingat sampai saat ini,
Gini mas, malam ini kamu tidur di sel sini, kamu renungi kesalahan kamu, dan kamu baca semua coretan para bekas tanhanan yang di tuliskan di dinding itu, trus ingat pesan saya, kamu ini Muslim, kerjakan sholat sebagai kewajibanmu dan renungkan lagi, KDRT yang kamu lakukan adalah dampak buruk dari Narkoba yang kaum pakai, pikir baik2 di ruang sel ini, apakah kamu masih mau mengulangi pakai Narkoba lagi, atau berhenti sampai disini”.
Saya terdiam dan hanya menganggukkan kepala.
Beberapa menit berlalu, saya terduduk sendiri di dalam sel, tanpa terasa air mata saya jatuh, tergambar semua di otak saya, bayangan ibu saya, istri saya dan orang-orang yang selama ini sangat mencintai saya harus dengan gampang saya abaikan bahkan saya sakiti dengan kejam karena efek Buruk Narkoba yang mengendalikan saya. Malam semakin larut, tangis saya semakin menjadi di ruang sepi, semakin tersayat rasa hati saya terbayang samua dosa dan kesalahan yang saya perbuat. Sampai tiba-tiba terdengar suara, “Kenapa kamu mas? Jangan nangis, ini ngrokok dulu, trus ini sarung, sampean sholat, saya tunggu disini”. Hardik Bapak yang tadi memeriksa saya. Akhirnya saya sholat untuk isya waktu itu, dan Masya Allah,, baru kali ini seumur hidup saya menagis saat sholat, bergolak batin saya, terbayang betapa dekat jarak neraka dengan semua perbuatan buruk yang selama ini saya lakukan. Alhamdulillah, setelah sholat isya itu, hati saya sedikit tenang.
Singkat ceritanya,, Tanpa Bermaksud pamer atau Riak, Alhamdulillah akhirnya saya bisa benar2 lepas dari Narkoba, dan Alhamdulillah saya sekarang sudah mulai mau sedikit demi sedikit belajar hidup di Jalan yang diridhoi Allah. Padahal selama ini, ibu saya, istri saya bahkan sampai mengirim saya ke kiai untuk agar saya mau sedikit saja hidup sesuai perintah Allah tidak pernah saya pedulikan, Tapi ketika teguran itu Langsung datang dari Allah SWT,, benar-benar membuat saya ingin berubah, berubah menjadi setidaknya orang yang mau belajar tentang bagaimana hidup yang di Ridhoi itu.
Dan satu lagi, hardikkan Keras dari Bapak Brigadir CD yang menyuruh saya berhenti memakai narkoba dan menyuruh saya untuk sholat, juga sangat berperan mengetuk hati saya saat itu, padahal beliau adalah non muslim, tapi saya sangat berterimakasih, seandainya malam itu beliau tidak menghardik saya, mungkin ceritanya akan berbeda.
Sekarang saya merasa sangat lebih baik TANPA SETAN NARKOBA dan Sangat bisa merasakan nikmatnya HIDUP DI JALAN ALLAH, walaupun saya masih dalam taraf belajar terus mengenai agama.
Sekarang saya mengajak siapapun yang membaca ibi untuk secara TEGAS TINGGALKAN SETAN NARKOBA,, TIDAK ADA MANFAATNYA SAMA SEKALI, KERUGIAN YANG JUSTRU AKAN ANDA DAPAT JIKA TIDAK SEGERA ANDA TINGGALKAN SETAN PERUSAK YANG BERNAMA NARKOBA. DAN MARI SENANTIASA KITA BERSAMA-SAMA SELALU MEMINTA PERLINDUNGAN ALLAH SWT DAN SELALU MEMOHON PETUNJUK DAN HIDAYAHNYA UNTU KITA. AMIN.

Wassalamualaikum Wr Wb

Mengenai hal ini, perlu kita ketahui, hidayah atau petunjuk hanyalah milik Allah, bagaimana pun upaya kita untuk merubah seseorang, bagaimana pun kerja keras kita untuk menyadarkan seseorang, maka itu tidak ada artinya jika Allah tidak menghendaki hidayah kepadanya, orang tersebut tidak akan berubah sampai Allah memberikannya hidayah. 


Allah berfirman yang artinya “Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Alloh memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Alloh lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (QS Al Qashash: 56).
Ibnu katsir mengatakan mengenai tafsir ayat ini, “Allah mengetahui siapa saja dari hambanya yang layak mendapatkan hidayah, dan siapa saja yang tidak pantas mendapatkannya”.
Syaikh Muhammad ibnu Shalih Al-Utsaimin menerangkan, “Hidayah di sini maknanya adalah hidayah petunjuk dan taufik. Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan hidayah ini kepada orang yang pantas mendapatkannya, karena segala sesuatu yang dikaitkan dengan kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka mesti mengikuti hikmah-Nya.”
Nabi Yang Mulia Sendiri Tidak Dapat Memberi Hidayah Taufik
Turunnya ayat ini berkenaan dengan cintanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada pamannya Abu Tholib. Akan tetapi, segala cara dan upaya yang dilakukan beliau untuk mengajak pamannya kepada kebenaran, tidak sampai membuat pamannya menggenggam Islam sampai ajal menjemputnya. Seorang rosul yang kita tahu kedudukannya di sisi Allah saja tidak mampu untuk memberi hidayah kepada pamannya, apalagi kita yang keimanannya sangat jauh dibandingkan beliau.
Tidakkah kita melihat perjuangan Nabi Allah Nuh di dalam menegakkan tauhid kepada umatnya? Waktu yang mencapai 950 tahun tidak dapat menjadikan umat nabi Nuh mendapatkan hidayah Allah, bahkan untuk keturunannya sendiri pun ia tidak dapat menyelamatkannya dari adzab, 
Allah berfirman yang artinya “Dan Nuh memanggil anaknya yang berada di tempat yang jauh, ‘Wahai anakku! Naiklah bahtera ini bersama kami dan janganlah kamu bersama orang-orang kafir’. Dia berkata, ‘Aku akan berlindung ke gunung yang akan menghindarkanku dari air bah. Nuh berkata, ‘Hari ini tidak ada lagi yang bisa melindungi dari adzab Allah kecuali Dzat Yang Maha Penyayang.’ Dan gelombang pun menghalangi mereka berdua, maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.” (QS. Hud:42-43)
Melihat anaknya yang tenggelam, Nabi Nuh berdoa (yang artinya),“Dan Nuh pun menyeru Rabbnya, ‘Wahai Rabbku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji-Mu adalah janji yang benar, dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya.’ Allah berfirman, ‘Wahai Nuh, sesungguhnya dia bukan termasuk keluargamu (yang diselamatkan), sesungguhnya amalannya bukanlah amalan yang shalih. Maka janganlah engkau meminta kepada-Ku sesuatu yang tidak engkau ketahui. Sesungguhnya Aku peringatkan engkau agar jangan termasuk orang-orang yang jahil.” (QS. Hud: 45-46)
Contoh lainnya adalah apa yang dialami oleh Nabi Allah, Ibrohim. Berada ditengah-tengah orang-orang yang menyekutukan Allah, ia termasuk orang yang mendapat petunjuk. Allah dengan mudahnya memberikan hidayah kepada seseorang yang dikehendakinya, padahal tidak ada seorang pun yang mengajarkan dan menerangkan kebenaran kepadanya, Allah berfirman yang artinya “Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan yang ada di langit dan di bumi, agar dia termasuk orang-orang yang yakin. Ketika malam telah gelap, dia melihat bintang, lalu berkata, ‘Inilah rabbku’. Tetapi tatkala bintang itu tenggelam, dia berkata, ‘Aku tidak suka pada yang tenggelam’. Kemudian ketika dia melihat bulan terbit, dia berkata, ‘Inilah rabbku’. Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata, ‘Sesungguhnya jika Rabbku tidak memberi petunjuk padaku, pasti aku termasuk orang-orang yang sesat. Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata, ‘Inilah rabbku, ini lebih besar’. Tatkala matahari itu terbenam, dia pun berkata, ‘Wahai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian persekutukan! Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya’.” (QS. Al-An’am: 75-79)
Dari hal ini, sangat jelaslah bagi kita, hidayah hanyalah milik Allah, dan Allah memberi hidayah kepada orang yang dikehendakinya. Barangsiapa yang Allah beri hidayah, tidak ada seorang pun yang bisa menyesatkannya dan barangsiapa yang telah Allah sesatkan, tidak ada seorang pun yang bisa memberi hidayah kepadanya.

 Allah berfirman yang artinya “Allah memberikan hidayah kepada siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.”(QS. Al-Baqarah: 213) dan Allah berfirman yang artinya “Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemberi petunjuk.” (QS. Az-zumar:23).

1 komentar:

  1. Daftar Pragmatic Play - Online Casino Software Providers
    Our goal is to show หาเงินออนไลน์ you the world of the best provider 샌즈카지노 of video slots. It is our mission to 제왕카지노 help you find more than 100+ slots that provide you with

    BalasHapus